Senin, 25 Maret 2024

Sejarah Pertempuran Medan Area

Rajakan.com | Pertempuran Medan Area – Setelah Jepang kalah perang akibat Bom Nagasaki dan Hiroshima yang dijatuhkan oleh Amerika, Indonesia buru-buru memproklamasikan kemerdekaannya. Masa-masa kemerdekaan Indonesia merupakan masa-masa yang riskan karena walaupun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya, masih banyak yang belum mengakuinya dan bahkan ada beberapa pihak yang kembali ingin menjajah Indonesia dengan berbagai cara. Salah satunya adalah Pertempuran Medan Area di Kota Medan, Sumatera Utara.

Pertempuran Medan Area merupakan salah satu pertempuran serta peristiwa bersejarah dalam catatan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pertempuran ini terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara, pada Oktober 1945 hingga April 1946.

Kejadian ini merupakan perlawanan rakyat Indonesia khususnya Kota Medan terhadap pasukan Sekutu dan NICA (Nederlandsch Indische Civiele Administratie) yang ingin kembali menjajah Indonesia, mereka mendarat di Kota Medan pada 9 Oktober 1945 di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly.

Ma’mun Al Rasyid yang merupakan Sultan dari Kesultanan Deli berperan cukup penting dalam Pertempuran Medan Area, yaitu dengan bantuan logistik dan diplomasi. Kesultanan Deli menyediakan logistik, tempat berlindung dan bantuan dana kepada para pejuang. Kesultanan Deli juga melakukan diplomasi dengan pihak Belanda untuk meredakan ketegangan dan mencegah perluasan pertempuran serta berusaha mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaan Indonesia.

Pada pertempuran ini, Kesultanan Deli juga berperan sebagai simbol perlawanan yang kuat serta memberikan pengaruh moral yang besar bagi para pejuang.

Seluk Beluk dan Sejarah Pertempuran Medan Area

Kedatangan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly di Kota Medan ditunggangi oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Pada awalnya kedatangan mereka disambut baik oleh pemerintah Indonesia. Bahkan Pemerintah Indonesia membolehkan mereka menempati beberapa hotel di Kota Medan, ini dilakukan disebabkan pihak Pemerintah Indonesia yang ingin menghormati mereka yang sedang bertugas mengurus tawanan perang yang ditahan oleh pihak Jepang.

Tim dari Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees (RAPWI) mendatangi Kamp tawanan perang di Pulau Brayan, Pematang Siantar, Saentis, Rantau Prapat dan Brastagi dengan maksud untuk membantu pembebasan para tawanan perang Jepang.

Beberapa pihak tidak menghargai sikap baik ini dan memicu konflik pertama yang terjadi di sebuah hotel yang terletak di Jalan Bali, Medan. Pada saat itu seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih milik seorang pemuda Indonesia. Kejadian inilah yang memicu terjadinya Pertempuran Medan Area.

Bulan Desember yang Berat

Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak sekutu memasang papan-papan besar dengan tulisan Fixed Boundaries Medan Area pada berbagai sudut pinggir kota Medan. Inggris dan pihak NICA melakukan berbagai aksi pembersihan unsur-unsur Republik Indonesia yang terdapat di kota Medan.

Aksi balas-balasan pun terjadi oleh pejuang Medan Area dan konflik menjadi tak terhindarkan, kota Medan menjadi tidak aman dan sering terjadi pertempuran oleh Angkatan bersenjata.

Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap Kota Medan. Mereka berupaya menghancurkan konsentrasi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) namun aksi tersebut berhasil digagalkan.

Pada tanggal 15 Desember 1945 TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan pemuda Medan melakukan perlawanan sengit. Hingga bulan April 1946, mereka mendesak Pemerintah Indonesia di Kota Medan untuk keluar dari Kota yang menyebabkan Gubernur, Markas Divisi TKR, serta Walikota RI akhirnya dipindahkan ke Pematang Siantar. Pada waktu itu, sekutu berhasil menduduki Kota Medan.

Pada tanggal 10 Agustus 1946 di kota Tebing Tinggi, para komanda pasukan yang berjuang di Medan Area mengadakan pertemuan. Dari pertemuan ini dihasilkan pembentukan pasukan yang bernama Komanda Resimen Laskar Rakyat Medan Area yang dibagi menjadi 4 sektor dan masing-masing dibagi menjadi 4 sub sektor. Masing-masing sektor memiliki kekuatan 1 batalyon. Komando ini berkedudukan di Trepes.

Akhir Pertempuran Medan Area

Setelah diperintahkan oleh Komite Teknik Gencatan Senjata untuk penghentian kontak senjata, pertempuran Medan Area berakhir pada tanggal 15 Februari 1947. Panitia Teknik Gencatan Senjata melakukan perundingan untuk menetapkan garis-garis batas demarkasi yang definitif untuk Medan Area. Perundingan ini berakhir pada tanggal 10 Maret 1947 yang menghasilkan ketetapan garis demarkasi yang melingkari kota Medan sampai daerah koridor Belawan dengan total panjang garis sejauh 8,5 km.

Dampak Pertempuran Medan Area

Pertempuran Medan Area telah menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak serta menyebabkan kerusakan infrastruktur di kota Medan. Namun, pertempuran ini telah membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan menolak untuk kembali dijajah.

Pertempuran Medan Area merupakan bukti bahwa rakyat Indonesia tidak gentar melawan para penjajah meskipun dengan perbedaan kekuatan yang signifikan. Pertempuran ini juga menunjukkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

Kota Medan Hari Ini

Kota Medan kini menjadi kota penting dengan penduduk berjumlah lebih kurang 2 juta jiwa. Sebagai ibu kota Provinsi Sumatra Utara, Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Surabaya dan DKI Jakarta. Kota Medan dilengkapi dengan Pelabuhan Belawan dan Bandara Udara Internasional Kualanamu yang juga merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Bandara ini langsung terintegrasi dengan Kereta Api, hal ini menjadikan Medan sebagai kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan Bandara dengan Kereta Api.

Rasa aman dan nyaman yang ada pada hari ini merupakan jerih payah pendahulu kita yang harus dijaga. Kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah melalui Sejarah dan menjadikannya refleksi untuk kebaikan di masa kini dan masa depan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alfarizi: Arti Dalam Bahasa Arab

Rajakan.com - Arti Nama Alfarizi - "Alfarizi" adalah sebuah nama yang mungkin memiliki asal bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, &quo...